Travel Umroh di Karangrejo Kabupaten Tulungagung WA +6285791341908

Biro Umroh- Menjalankan ibadah umroh merupakan harapan besar bagi setiap Muslim di seluruh dunia, karena perjalanan umroh memiliki arti yang sangat dalam dan bernilai spiritual yang tinggi. Sebagai salah satu ibadah utama, umroh menjadi tujuan banyak orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah. Menentukan penyedia jasa umroh adalah langkah krusial dalam proses ini. Keputusan tersebut sama pentingnya dengan persiapan lahir batin untuk pergi ke tanah suci, sehingga harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan analisis yang cermat.

Agen Umroh di Karangrejo Kabupaten Tulungagung WA +6285791341908

Agen Umroh Aliston di Karangrejo Kabupaten Tulungagung WA +6285791341908

Travel Umroh Murah di Karangrejo Kabupaten Tulungagung WA +6285791341908

Travel Umroh Terbaik di Karangrejo Kabupaten Tulungagung WA +6285791341908

Travel Umroh Terpercaya di Karangrejo Kabupaten Tulungagung WA +6285791341908

 

Pelaksanaan umroh, yang sering disebut sebagai haji kecil, berhubungan erat dengan kisah kehidupan para nabi besar, termasuk Nabi Ibrahim, Nabi Muhammad SAW, dan Nabi Ismail. Secara bahasa, umroh memiliki arti sebagai ziarah atau kunjungan. Dalam konteks yang lebih luas, umroh mengacu pada perjalanan ke Mekah untuk melaksanakan berbagai ritual ibadah yang sangat penting dalam ajaran Islam.

Ibadah umroh telah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Allah memerintahkan beliau untuk mendirikan Ka’bah bersama anaknya, Nabi Ismail. Ka’bah kemudian menjadi pusat tauhid bagi umat manusia. Selain itu, Nabi Ibrahim juga diberi tugas untuk menyeru umat manusia agar datang ke Ka’bah dan menjalankan ibadah-ibadah seperti thawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah, sai, yakni berlari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah, serta tahallul, berupa mencukur rambut.

Namun, pada masa jahiliah, kegiatan di sekitar Ka’bah mengalami penyimpangan. Berhala-berhala dan patung-patung ditempatkan di Ka’bah, menjadikannya tempat penyembahan berhala. Ketika Rasulullah SAW berhasil menaklukkan Mekah pada tahun kedelapan Hijriah dalam peristiwa Fathu Makkah, beliau mengembalikan Ka’bah kepada fungsi semula sebagai pusat ibadah tauhid sesuai syariat Islam. Rasulullah juga mengajarkan tata cara umroh yang benar sesuai dengan ajaran agama Islam.

Sepanjang hayatnya, Rasulullah tercatat melaksanakan umroh sebanyak empat kali, yakni:

  • Umroh Hudaibiyah di tahun 6 H, meski tertunda akibat perjanjian tersebut.
  • Umroh Qadha pada 7 H, menggantikan umroh yang tertunda sebelumnya.
  • Umroh Ji’ranah di tahun 8 H, usai Perang Hunain.
  • Umroh yang dilakukan bersamaan dengan Haji Wada pada 10 H.

Sedikit pembahasan mengenai Haji dan Umroh

Haji

Haji, sebagai rukun Islam kelima, adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memenuhi persyaratan tertentu. Dalam istilah, haji diartikan sebagai ziarah ke tanah suci Mekah untuk melaksanakan berbagai ritual ibadah yang penting pada waktu yang telah ditetapkan dengan tata cara yang teratur. Para peserta haji dikelompokkan berdasarkan jadwal keberangkatan, di mana sebagian tiba lebih awal, sementara yang lain tiba mendekati bulan Zulhijjah. Inilah yang menjadi perbedaan utama antara ibadah haji dan umroh. Jika umroh bisa dilaksanakan sepanjang tahun, ibadah haji hanya dapat dilakukan pada bulan Syawal, Zulqaidah, dan Zulhijjah.

Umroh sendiri adalah ibadah sunnah dengan banyak keutamaan dan nilai spiritual. Dalam pelaksanaannya, umat Muslim memiliki beragam cara. Beberapa orang memilih melakukan umroh sebelum haji, sementara yang lain mendahulukan haji. Ada pula yang menggabungkan kedua ibadah tersebut dalam satu perjalanan, tergantung pada niat dan kemampuan masing-masing.

Haji memiliki lima rukun utama yang harus dilakukan, yakni memasuki ihram, wuquf di Padang Arafah, tawaf, sa’i, dan mencukur rambut. Sebaliknya, umroh hanya memiliki empat rukun, yaitu ihram, tawaf, sa’i, dan mencukur rambut. Perbedaan signifikan antara keduanya terletak pada wuquf di Arafah, yang menjadi kewajiban khusus bagi jemaah haji.

Dalam menjalankan haji maupun umroh, jemaah diwajibkan melaksanakan rangkaian ritual manasik. Jika ada ritual yang terlewatkan, ibadah tetap sah tetapi harus diganti dengan denda. Baik haji maupun umroh memberikan banyak hikmah, seperti memperkuat iman, menanamkan nilai tauhid, dan mempererat persatuan umat Islam di seluruh dunia.

Umroh

Ibadah umrah diartikan sebagai kunjungan atau perjalanan spiritual. Setiap Muslim yang melaksanakan ibadah haji diwajibkan untuk menjalankan umrah sebagai bagian dari rangkaian ritual tersebut. Kewajiban ini didasarkan pada firman Allah dalam QS Al-Baqarah ayat 196, yang memerintahkan umat Islam untuk menyempurnakan haji dan umrah dengan niat ikhlas kepada Allah.

Umrah diwajibkan satu kali saja seumur hidup bagi setiap umat Islam. Namun, menjalankan umrah lebih dari satu kali sangat dianjurkan, terutama jika dilakukan di bulan suci Ramadhan. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, disebutkan bahwa umrah pada bulan Ramadhan memiliki pahala setara dengan melaksanakan haji. Mengenai hukum umrah, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Menurut pendapat Syafi’i, umrah adalah kewajiban, sedangkan menurut Mazhab Maliki dan Hanafi, statusnya adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan.

Prosedur pelaksanaan ibadah umrah mencakup beberapa langkah penting. Langkah pertama adalah mandi atau bersuci, kemudian melakukan wudhu, dan mengenakan kain ihram di tempat miqat. Setelah itu, jamaah melaksanakan shalat sunah ihram dua rakaat, menyatakan niat umrah dengan membaca “Labbaik Allahumma Umratan,” dilanjutkan dengan bacaan talbiyah dan doa. Setelah itu, jamaah memasuki Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf, sa’i, dan diakhiri dengan tahallul atau memotong rambut.

Langkah-langkah pelaksanaan umrah diawali dengan perjalanan menuju miqat dan mengenakan kain ihram di lokasi yang telah ditentukan, seperti Bier Ali, Ji’ronah, atau Tan’im. Jika memungkinkan, jamaah disarankan melaksanakan shalat sunah ihram dua rakaat sebelum melafalkan niat umrah. Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan menuju Mekah dengan membaca talbiyah dan menjaga diri dari hal-hal yang dilarang selama ihram. Setibanya di Masjidil Haram, jamaah melakukan tawaf sebanyak tujuh putaran, dilanjutkan dengan sa’i antara Safa dan Marwah tujuh kali. Sebagai penutup, jamaah memotong rambut sebagai tanda berakhirnya ibadah umrah.

Sejumlah aturan, tata cara utama, dan kewajiban dalam pelaksanaan umrah yang perlu dipahami oleh kaum Muslimin mencakup beberapa poin penting. Syarat-syarat untuk menunaikan ibadah umrah hampir sama dengan ketentuan yang diterapkan dalam ibadah haji.

Tata cara utama dalam umrah mencakup lima poin, yaitu: pertama, ihram atau niat untuk memulai umrah, kedua, tawaf dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran, ketiga, sa’i antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, keempat, tahallul berupa mencukur atau memendekkan rambut, dan terakhir, semua tahap ini harus dilakukan secara berurutan agar ibadah tersebut sah. Adapun kewajiban umrah hanya satu, yaitu mengenakan ihram di tempat miqat yang telah ditentukan.

Dalam melaksanakan ibadah umrah, ada beberapa pantangan yang harus dihindari oleh jamaah yang telah berniat dan berada dalam kondisi ihram. Pantangan-pantangan ini meliputi hubungan suami istri atau perbuatan yang berkaitan dengannya, melakukan dosa atau perbuatan tercela, berselisih atau berbantah-bantahan, serta bagi pria, tidak diperbolehkan mengenakan pakaian yang dijahit. Selain itu, jamaah dilarang menggunakan wewangian, memakai alas kaki tertutup, mengadakan akad nikah, atau memotong kuku maupun rambut. Selama ibadah berlangsung, berburu atau memakan hasil buruan juga tidak diperbolehkan.

Persiapan sebelum ibadah umrah meliputi:

  1. Bekali diri dengan informasi tentang ibadah umrah.
  2. Siapkan seluruh dokumen penting, seperti kartu identitas, paspor, dan Visa Umrah, yang merupakan dokumen wajib yang harus dipersiapkan.
  3. Persiapan fisik dan kesehatan. Kondisi tubuh dapat dijaga dengan olahraga rutin, pola makan sehat, pemeriksaan kesehatan, serta istirahat yang cukup.
  4. Manasik Umrah. Agen perjalanan atau kelompok biasanya melaksanakan pelatihan manasik sebelum keberangkatan agar jamaah dapat memahami tata cara ibadah umrah dengan baik.
  5. Siapkan perlengkapan dan kebutuhan selama umrah.
  6. Persiapan batin, seperti niat, taubat, dan tawakal.

Sampai saat ini, ibadah umrah tetap menjadi salah satu ritual keagamaan yang paling digemari oleh kaum Muslimin. Sebab, umrah memiliki waktu pelaksanaan yang lebih fleksibel dibandingkan ibadah haji, yang hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu. Selain itu, umrah juga menjadi wujud penghambaan umat Islam kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

Umrah merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan, yang berdampak positif bagi spiritualitas, akhlak, serta hubungan sosial umat Muslim. Berikut adalah beberapa keistimewaan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan umrah, sebagaimana disebutkan dalam kitab suci dan hadis:

  1. Menghapuskan Dosa: Umrah adalah sarana untuk membersihkan diri dari dosa. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa “Umrah ke umrah berikutnya merupakan penghapus dosa di antara keduanya.” Ini memberikan kesempatan bagi kaum Muslimin untuk memperoleh ampunan dan ganjaran besar dari Allah SWT.
  2. Ganjaran yang Berlimpah: Setiap proses pelaksanaan umrah, seperti tawaf, sa’i, hingga tahallul, berbuah pahala besar. Beribadah di Masjidil Haram juga bernilai pahala berlipat ganda, menjadikan umrah sangat istimewa dan penuh berkah.
  3. Doa yang Dikabulkan: Saat berada di Masjidil Haram, permohonan yang diajukan lebih mudah terkabul. Berdoa di depan Ka’bah diyakini menghadirkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.
  4. Hidup yang Diberkahi: Dengan ketulusan niat, ibadah umrah tidak hanya memberikan kedamaian jiwa tetapi juga membawa keberkahan dalam segala bidang kehidupan, termasuk urusan rezeki dan perlindungan Allah SWT.
  5. Mendatangkan Kecukupan: Sabda Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa “Haji dan umrah mampu menghilangkan kefakiran sebagaimana api membakar karat dari logam.” Ini menunjukkan bahwa selain membersihkan dosa, umrah juga bermanfaat untuk membawa kemakmuran dalam hidup.
  6. Tamu di Rumah Allah: Para pelaku ibadah umrah disebut sebagai tamu Allah dan berhak menerima rahmat serta keberkahan selama berada di Baitullah.
  7. Meningkatkan Keimanan: Pelaksanaan umrah mengandung pelajaran berharga, seperti sikap sabar dan kerelaan hati. Ibadah ini adalah media untuk meningkatkan iman dan takwa, menginspirasi kaum Muslimin untuk terus beribadah kepada Allah dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Alamat Agen: Jalan Raya Popoh, RT04/RW04, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung.

Alamat Kantor Cabang: Jalan Soekarno Hatta No.29 RT014/RW005, Kelutan, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *